RUMAH KACA
PRAMUDYA ANANTA TOER
Buku ini merupakan roman sejarah. Dengan setting berkisar pada jaman kebangkitan nasional, sekitar tahun 1901 sampai (1918) yaitu PD 1. Kisahnya mengenai ahli kolonial Tuan Pangemanann, seorang pribumi asli (orang Manado), yang memiliki orang tua asuh orang Prancis, dimana di negeri ini dia mengecap pendidikan tinggi sampai di Sorbone University, kemudian bekerja pada Gubermen, di Hindia belanda sebgai ahli kolonial. Dimana dia ditugaskan untuk memata-matai setiap gerak langkah tokoh-tokoh kebangkitan nasional. Setiap keputusan yg menyangkut bagaimana sikap Gubermen terhadap tokoh-tokoh ini dan organisasinya merupakan konsep yg keluar dari buah pikirannya. Setiap goresan pena dia merupakan bentuk merah putihnya tindakan yg akan diambil pihak penguasa terhadap para tokoh-tokoh kebangkitan nasional. Tokoh pergerakan utama dalam buku ini adalah Raden Mas Minke, seorang pendiri Syarikat Dagang Islam. Yang di buang ke luar Jawa, atas usul Tuan Pangemanann. Di gambarkan, bagaimana konflik batin Tuan Pangemanann, dalam hati kecilnya dia ngak rela melihat Mas Minke dibuang karena sudah dianggap sebagai gurunya. Dia mempunyai kebiasaan aneh sejak ikut menumpas sisa gerombolan Si Pitung, gerombolan yang mengantarkan Tuan P menjadi komisaris polisi dan orang pribumi pertama dengan pangkat ini, yaitu suka bilang ziiichhh.
Tuan Pangemanann dan orang-orang seperti dia yang telah melanggengkan kekuasaan kolonial di Indonesia, mereka menggadaikan nurani, menindas rakyat demi perut mereka sendiri. Tidak semua orang indonesia merasakan getir dan pahitnya penjajahan. Banyak dari mereka justru adalah pemakan darah dan tulang anak bangsa.
Organisasi-organisasi yang kita dewakan sekarang sebagai penggerak kebangkitan nasional, kalau mau jujur banyak diantaranya adalah merupakan boneka-boneka penjajah.