Keberuntungan adalah kematian ?
Orang yang beruntung adalah yang tidak di lahirkan, orang beruntung kedua adalah mereka yang mati muda dan orang yang tidak beruntung adalah yang panjang umur.
(Soe Hok Gie - Catatan Seorang Demontran)
Soe Hok Gie telah meninggal di Gunung Semeru kena gas beracun. Dalam usia yang relatif muda, dan mungkin dia termasuk orang yang beruntung mati dikala muda. Setidaknya ada benarnya juga apa yang ditulis dia, kalau kita tidak dilahirkan kita akan bebas dari semua masalah. Kita ngak akan kena amanah dari Allah. Tidak akan konflik dengan sahabat atau malah dengan orang yang kita cintai. Tapi...kalo tidak di lahirkan kita juga tidak akan pernah merasakan kenikmatan hidup (kalau di bilang hidup ini nikmat). Dan tentu saja kita ngak akan pernah merasakan di cintai dan mencintai.
Aku sudah lahir, jadi ngak bisa lagi jadi orang beruntung pertama (versi Hok Gie). Tapi masih ada kesempatan untuk jadi beruntung kedua, aku bisa mati dalam usia muda. Kapan saja maut dapat menjemputku.
Bicara kematian, sahabatku paling dekat pernah bilang ke aku, "Seandainya Allah mengizinkan, ketika lulus kelak aku ingin menikah, lalu punya anak, dan di saat itulah aku ingin syahid, aku ingin syahid ketika masih muda, dibawah tigapuluh tahunlah. Dan tolong ketika aku mati titip istri dan anakku". Dan aku bertanya, "Bagaimana kalau kamu ngak mati ?". Dia menjawab, "Aku akan melanjutkan hidupku, aku ingin S2 di LN, balik ke Indonesia, lalu pensiun di usia 40. Dan setalah itu aku ngak akan kerja di perusahaan orang, dan total "berjuang", semua aku akan arahkan untuk akhirat". Dan yang lebih bikin hatiku deg-degan...dia menginginkan aku supaya mendo'akan keinginan yang pertama itu terkabulkan. Dengan berat hati aku bilang amin (bagaimanapun juga aku ngak mau kehilangan sahabat terbaikku).
Sahabatku itu sekarang sudah nikah, punya anak, tapi belum syahid, masih segar bugar..:)). (Semoga cita-cita syahidmu terkabul kawan, panjang umur dan bahagia bersama dengan keluargamu).
Aku salut dengan sahabatku itu, dia tegaskan keinginan, termasuk soal kematian. Sahabatku, kamu inginkan kematian seperti itu, tapi mungkin saja rencanamu terjadi pada diriku. Bagaimana seandainya aku syahid duluan ?? Aku sih hanya bisa titip...cita-citaku.
Dalam keinginan sahabatku itu. manakah yang paling beruntung, dia syahid di usia muda atau panjang umur lalu syahid ?
Wallohu alam.