PENDEKAR KEHIDUPAN :
Tuesday, September 23, 2003

 

TOPENG

Semua orang di kampung ribut, dimana-mana orang memperbincangkan kelakuan Pak Andi yang tiba-tiba berlaku aneh. Dia sudah seminggu ini selalu mengenakan topeng kulit kemanapun pergi. Baik siang maupun malam, bahkan ada desas-desus, Pak Andi juga memakai topeng ketika tidur sama istrinya. Penduduk kampung bertanya-tanya, kenapa Pak Andi, seorang tokoh terpandang di kampung mereka tiba-tiba berlaku seperti itu. Ada yang bilang dia, telah melakukan operasi plastik untuk memancungkan hidungnya, namun operasi itu gagal sehingga Pak Andi malu, dan dia menyembunyikannya dengan memakai topeng. Lalu ada yang bilang Pak Andi, memiliki penyakit kulit di wajahnya. Bahkan yang lebih gila lagi kata-kata Mang Saca, dia bilang Pak Andi sedang mempelajari ilmu awet muda, dan topeng itu berkhasiat untuk mengurangi ketuaan. Semua orang ribut tua muda, besar dan kecil. Berlomba-lomba memberikan komentar kenapa Pak Andi memakai topeng kulit seperti itu.

Memang aneh sekali kelakuan Pak Andi ini, kenapa dia sampai berlaku seperti itu, dia orang kaya memiliki anak yang cantik dan ganteng, istrinya cantik juga. Jabatan dia punya, pokoknya kehidupan Pak Andi merupakan impian bagi para tetangganya.

Sudah seminggu lebih sehari, tidak ada tanda-tanda Pak Andi akan melepaskan topeng kulitnya, memang tidak ada yang berubah dengan Pak Andi semenjak dia memakai topeng, dia masih tetap menyapa ramah tetangganya, masih pergi ke sawahnya yang luas, hanya saja sekarang Pak Andi jarang pesan kopi lagi di warung emak Ijah di pinggir jalan, mungkin susah karena harus membuka sedikit topengnya. Sekarang orang-orang mulai menerka bagaimana rupa Pak Andi sekarang, apakah kulitnya makin halus, hidungnya makin mancung, dan apakah kumisnya masih ada. Selama itu pula mereka menerka-nerka namun tidak ada keberanian untuk bertanya langsung, menunggu saja, maklum orang kampung masih banyak sungkan dan ragu. Mereka merasa tidak berani mengusik tingkah Pak Andi itu, toh tidak merugikan mereka sendiri, pikirnya.

Pagi itu seperti biasa, orang-orang di kampung melakukan aktifitas keseharian mereka, ada yang berangkat ke sawah atau kebun, anak-anak bernagkat sekolah, dan ibu-ibunya sebagian ada yang pergi ke pasar dan ada juga yang tinggal di rumah, untuk menjalankan rutinitas sebagai istri. Namun kepala mereka tetap sama mengandung pertanyaan serupa, bagaimana Pak Andi dengan topengnya. Sore harinya baru berita itu menyebar, di awali dari perbincangan Pak Amat, besok Pak Andi mengundang warga kampung semua selepas sholat Isya datang ke rumahnya.

Malam itu rumah Pak Andi telah penuh dengan orang-orang kampung, Pak Amat pun setelah merasa orang-orang telah kumpul, mulai bicara, basa-basi seperlunya dan setelah itu mempersilahkan Pak Andi bicara. "Saudara-saudaraku malam ini saya mengundang bapak-bapak untuk kumpul di rumah ini adalah tiada lain, untuk menjelaskan kenapa saya memakai topeng kulit ini" kata Pak Andi pelan. Saya memakai topeng ini karena saya malu pada diri sendiri, sepertinya wajah ini tidak layak untuk dilihat oleh kalian semua. Selama saya hidup di kampung ini, ketika saya beranjak dewasa saya selalu memakai topeng, namun di antara kalian tidak pernah menyadarinya, karena topeng saya adalah berupa nasihat-nasihat kebaikan yang saya sampaikan, padahal sebenarnya sayalah yang butuh nasihat itu. Topeng saya yang lain adalah kekayaan yang saya miliki, untuk menutupi kemiskinan hati saya. Saya juga memakai topeng untuk selalu tampil bahagia, padahal kesedihan menggayuti diri saya ini. Saya juga selalu membawa anak dan istri, untuk menunjukan kepada kalian bahwa keluarga saya adalah keluarga harmonis, namun tidak tahukah kalian bahwa keluarga ini tidak seharmonis yang kalian bayangkan.

Saya merasa selalu memakai topeng di semua kehidupan yg telah saya jalani, namun baru kali ini saya mempunyai keberanian untuk memakai topeng kulit ini, supaya kalian mengetahui, diri saya bukan dari penampilan luar namun saya ingin di lihat dari hati saya sesungguhnya.
 

N. Ali Akbar/Male/26. Lives in Indonesia/west java/bandung, speaks Indonesian and English. Eye color is black. I am average looking. I am also ambitious. My interests are shorinji kempo/reading.
This is my blogchalk:
Indonesia, west java, bandung, Indonesian, English, N. Ali Akbar, Male, 26, shorinji kempo, reading.

My Feel today: The current mood of n3ndy at www.imood.com

Brown Belt WSKO (World Shorinji Kempo Organization)

"If all the trees in the earth were pens, and the sea, with seven more seas to replenish it (with ink), the Words of Allah would never end. Allah is the Almighty, the Wise" (QS Lukman : 27)

This page is powered by Blogger