MENUNGGU
"Mas..."
"Ya..ada apa de"
"Aku sedih sekali hari ini"
"Sedih kenapa ?"
"Hmm..sedih saja, nelongso hatiku, pernahkah orang lain bersedih seperti aku"
"Hmm...De.."
"Iya Mas..!"
"Tidak ada kesedihan dn kebahagiaan yang sangat. Semuanya memiliki kadar tertentu"
"Maksud Mas gimana ?"
"Semuanya telah di set sedemikian rupa, supaya tidak melebihi kesanggupan manusia. De yakin kan semuanya merupakan kehendak Yang Mahakuasa ?"
"Iya Mas.."
"Kesanggupan disini artinya manusia itu sanggup memikul semua beban yang Tuhan berikan, bukan
kesanggupan dalam arti batas-batas kemampuan manusia".
"Hmm..."
"De, saat ini ade merasakan kesedihan yg dalam, besok setelah semua terlewati, ade melihat itu bukan merupakan kesedihan lagi. Tapi dengan kebijaksanaan yang ade miliki, dilihat sebagai ujian semata. Sebelum kita boleh menyebut diri bisa bersabar"
"Iya Mas..."
"Bersyukur lho orang yang pernah merasakan kesedihan "
"Lho kenapa Mas ?"
"Karena dia akan menghargai setiap kebahagian, sekecil apapun"
Dan kami pun, terdiam kembali. Sambil menunggu badai berlalu. Membisu.
Hari ke-6 Ramadhan.