Pemilihan Presiden
Sekarang ini situasi bangsa kita telah menyelesaikan pemilu legislatif. Golkar telah memenangkan Pemilu ini, meskipun sebenarnya ngak menang karena menurut data Golput lah yang menang dalam Pemilu kali ini. Sementara itu perolehan Golkar ngak jauh berbeda dengan Pemilu sebelumnya. Mengapa terjadi seperti ini?
Dalam pemilihan presiden kali ini bagaimana prediksinya? Siapa yang akan di nobatkan sebagai presiden bangsa yang besar yang sedang sakit ini? Wallohu alam.
Ada yang mengejutkan menurut harian kompas. Ternyata korupsi selama pemerintahan Megawati, korupsinya lebih besar atau sebanding dengan 32 tahun pemerintahan Soeharto, wuiiihh gile bener. Kenapa Medawati ngak digulingkan? katanya karena ada kesepakatan para pemimpin untuk tidak mengganggu pemerintahan Mega, ngak pantes tiap tahun ganti presiden. Jadi semata-mata bukan karena keberhasilan pemerintahan itu sendiri.
Susah memang siapa yang akan jadi presiden kelak. Ada tokoh yang punya nama, tapi basis di legislatifnya kurang bagus, bisa di goyang nanti pemerintahannya. Repot juga kan? terus kalo pilih Mega lagi, meskipun didampingi sama tokoh NU, ngak jamin dia insaf dan mampu membalikkan keadaanya, jangan-jangan Gedung Sate di Bandung di privatisasi, seperti kelakuan Laksamana Sukardi anak buah Mega, Indonesia ngak punya apa-apalagi nanti. Jadi siapa donk?
Nah ini jawaban yang sulit dan rumit. Kalo pemilihan kemarin kan ada Partai yang jadi pavorit aktivis Islam, yaitu PKS. BTW ...setelah pemilu kali ini, PKS ngak nentuin kemana suaranya diberikan dalam pemilihan presiden? kenapa begitu yach? Bukankah pemilihan pemimpin itu sangat penting? Apalagi di negara kita, eksekutif sangat berperan dalam menentukan keberhasilan dan kemajuan negara. So why?
Ooo iyach...ada yang ngotot juga karena tidak lolos persyaratan. Kok bisa yach dia ngotot kaya gitu. Wajar kan kalau ada seleksi, mau jadi satpam saja kudu test, apalagi jadi presiden. Masa ngak ada seleksi sedikitpun, apalagi udah ada UUnya. Iyach dech, siapa presiden kita berikutnya?
