PENDEKAR KEHIDUPAN :
Sunday, August 29, 2004

 
Kutatap lekat matamu
Kuusap lembut pipimu
Kucium mesra keningmu
Kau pun tersenyum
Bahagia ada di matamu

Mengapa ???&&*!@!@!*~~>||`.,';]{{
Kau tetap bisu
Diam seribu bahasa
Aku rindu padamu
Begitu dalam sayangku padamu

Kasihku....
Hanya gambarmu
Teman setiaku
Di dalam hari-hari sepiku
Aku menantimu
 
PENDEKAR KEHIDUPAN :
Tuesday, August 17, 2004

 
Demam, malam itu suhu badan Andy naik. Mungkin masuk angin. Dia bangun dan mencoba untuk memakan nasi, lalu minum obat, obat warung. Setelah minum obat dia kembali mencoba untuk tidur, memaksa matanya untuk terpejam. Susah sekali. Jangankan tertidur pulas, malah semakin gelisah, pikirannya menerawang jauh. Jauh menembus atap langit-langit rumah, menembus awan, menyebrangi lautan dan samudera, hingga sampai di suatu tempat tidur.

Di tempat tidur itu terbaring tidak berdaya, seseorang yang sangat dikasihinya, tetes air mata pelan mengalir dari mata Andy, dia mulai menangis. Air mata terus membasahi pipinya, tidak hanya matanya, tetapi jiwanya pun ikut menangis. Tubuhnya terguncang, kaki dan tangannya lemas. Dan dia pun terduduk.

Andi tidak dapat mengendalikan dirinya, dihatinya muncul berbagai pertanyaan. Mengapa, mengapa ini mesti terjadi? sangat keras, melebihi suara yang lain. Dan dadanya menjadi sesak, menahan segala rasa dan pedih. Sesak itu menghancurkan segala organ di dalamnya, akhirnya dia pun terjatuh, pingsan.
 
PENDEKAR KEHIDUPAN :
Saturday, August 07, 2004

 
Dua bulan sejak kejadian itu, kesedihan dan kekecewaan yang mendalam masih terbayang di wajahnya. Lukisan luka tergores jelas. Senyum yang dipaksakan tetap saja tidak bisa menghapus luka yang ada dihatinya.

Menanti, itu kata tepat untuk menggambarkan keadaan Andi saat ini. Menanti selamanya? Semoga saja selamanya itu tidak terlalu lama bagi Andi. Andi merasa sebagai wayang yang tidak berdaya, dan tidak bisa menentukan lakon dan akhir sebuah cerita. Dia hanya menunggu Sang Dalang memainkannya dalam sebuah lakon, lakon yang dia inginkan. Yaitu berperan sebagai Arjuna bagi Srikandinya.

Sang Dalang penguasa lakon bagi sandiwara kehidupan yang maha besar, tidak pernah keliru dan lupa memainkan sebuah cerita dan kapan wayang-wayangnya berperan.

Wayang selalu ada harapan untuk berperan selama layar masih berkembang.
 

N. Ali Akbar/Male/26. Lives in Indonesia/west java/bandung, speaks Indonesian and English. Eye color is black. I am average looking. I am also ambitious. My interests are shorinji kempo/reading.
This is my blogchalk:
Indonesia, west java, bandung, Indonesian, English, N. Ali Akbar, Male, 26, shorinji kempo, reading.

My Feel today: The current mood of n3ndy at www.imood.com

Brown Belt WSKO (World Shorinji Kempo Organization)

"If all the trees in the earth were pens, and the sea, with seven more seas to replenish it (with ink), the Words of Allah would never end. Allah is the Almighty, the Wise" (QS Lukman : 27)

This page is powered by Blogger