PENDEKAR KEHIDUPAN :
Wednesday, August 17, 2005

 
Beberapa hari ini, saya bangun dengan perasaan tidak enak. Kepala ini terasa berat memikirkan segala seuatu yang belum siap, dan susah untuk di siapkan. Pekerjaan yang monoton dan adanya ketidakadilan akibat sikap pimpinan yang kaku, membuat harapan dan semangat di pagi hari sangat menurun. Juga dihantui suatu kerinduan kepada seseorang.

Huwaaaaaaaaa.....beban ini ingin rasanya sedikit dikurangi supaya saya dapat merasakan sedikit ketenangan. Dinding beton ini mesti ditembus, meskipun hanya dengan teriakan dan hembusan nafas ketika bermain badminton.

Ketika terlepas dari suatu masalah, eh datang lagi masalah, bagaimana suatu masalah itu bisa berhenti? tidak mungkin kan?

........................................................stop.............

Bagaimana menghadapi bos yang pendemdam? Sukar membuat keputusan? Dan seribu feodalistik? Banyak orang sepertinya pernah mengalami hal ini apalagi bagi mereka yang bekerja di isntitusi pemerintah. Pimpinan adalah boss, dan bukan menjadi seorang 'pemimpin'. Menurut saya seorang pemimpin setidaknya harus mempunyai sifat, mempunyai planing yang jelas, ke arah mana pimpinannya akan di bawa, dan selain itu harus memiliki sifat-sifat lain, misalnya berjiwa besar, pandai, jujur dsb. Dan satu yang penting adalah dia bisa menjadikan karyawan dan staff sebagai sebuah keluarga besar, so pemimpin itu harus memiliki sifat "kebapakan". Dia harus memfungsikan diri sebagai bapak dari seluruh staf dan karyawan, dia menampung semua keluhan, kebutuhan, dan kemudian merencanakan "progress" karyawannya secara tepat dan benar. Terjalin suatu kedekatan yang harmonis di antara pimpinan dan bawahan, sehingga dia dapat membuat suatu kebijakan yang tepat bagi setiap karyawannya. Efeknya, jika karyawan merasa puas, tentunya efek yang dihasilkan adalah kinerja dari karyawan tersebut yang membaik. Setiap kesalahan yang dilakukan anak buah, bukan diartikan sebagai bentuk pembangkangan. Ibarat seorang bapak melihat kesalahan anaknya, dia mengartikan kesalahan itu harus diperbaiki tanpa menyimpan dendam dalam hati.

....................................................................stop..........

Bagaimana dengan masa depan saya? Mungkin jika dihitung saya akan berkarir kira-kira sama dengan jumlah usia saya saat ini, 28 tahun. Bagaimana merencanakan yang 28 tahun itu? Jika saya mengambil 8 tahun untuk pendidikan saya lagi, maka secara hitung-hitung saya akan mengabdikan diri-diri 20 tahun lagi. How? Where?

...................................................................stop..........

Sebentar lagi, akhir bulan ini saya mempunyai acara, ..............The Show Must Go On.

No Comment.
 

N. Ali Akbar/Male/26. Lives in Indonesia/west java/bandung, speaks Indonesian and English. Eye color is black. I am average looking. I am also ambitious. My interests are shorinji kempo/reading.
This is my blogchalk:
Indonesia, west java, bandung, Indonesian, English, N. Ali Akbar, Male, 26, shorinji kempo, reading.

My Feel today: The current mood of n3ndy at www.imood.com

Brown Belt WSKO (World Shorinji Kempo Organization)

"If all the trees in the earth were pens, and the sea, with seven more seas to replenish it (with ink), the Words of Allah would never end. Allah is the Almighty, the Wise" (QS Lukman : 27)

This page is powered by Blogger