Very much better
I told to my self, may be the good way to reach your dream is hard work more than the average people. To some extent, this really work... do more and more u will get. However, it is not absolutely true. Some people, you don't need to hard work..but you need to work smartly.
Somehow, I need to know the secret of this to make everything easier. Otherwise, I will lose much time.
Perhaps, the combination between the two is the best. In one hand, of course, we need to hard work. On the other hand, we also need to work smartly.
In conclusion, everything is possible as long as I know what my dream is.
Halal dan Haram
Pengalaman hidup di luar negeri merupakan pengalaman yang sangat berharga, meskipun berat dalam menjalaninya. Pengalaman hidup pertama kali adalah di Jepang pada tahun 2009 selama kurang dari 2 bulan. Dan sekarang di Belanda, Insya Allah selama satu tahun. Yang sangat terasa berbeda adalah ketika harus memilih makanan. Yach, sebagai muslim harus menjaga asupan mana yang halal dan mana yang haram. Ketika di Indonesia, masalah ini tidak terlalu dipikir, asal jangan babi dan beralkohol, everything is halal...however I think is my big mistake...why? Even, Indonesia adalah negara muslem terbesar..tapi siapa sich yang menjamin makanan kita 100% halal?? MUI ... I am not sure...yach mungkin untuk some extent MUI ada perannya? Mengapa saya ragu tentang hal ini. Ini pengalaman pribadi di tahun 2010 (sy lupa persisnya), saya beli abon merek D** D**** di supermarket G**** untuk bekal di Ombilin. Sore itu pulang dari kantor perut lapar, kebetulan ada nasi dan masih ingat punya abon. Nasi dan abon sudah siap di piring, supaya ok sambil nonton berita sore...and It is very suprise coz....ada razia makanan, dan yang membuat darahku berdesir adalah...ditemukannya ada abon yang mereknya persis sama dengan yang ada di piringku dan dibuat dari babi.......akhirnya lebih baik makan nasi doank dech...dan abonnya jadi makanan dogy... Dan what happen next? Merk abon itu masih gagah terpajang di supermarket...seharusnya no excuse...untuk KEBOHONGAN publik seperti begini. The ruler di Indonesia memang sangat lemah dan permisive.
Ketika di Jepang dan Belanda, kita sangat susah mendapatkan makanan halal yang sudah jadi, tapi kalau makanan mentah sich gampang. The ruler di negara ini, mereka sepertinya pengen clear mana yang halal dan haram, tapi bukan dalam rangka menjalankan syary tapi hanya sebagai komoditi saja untuk kepentingan bisnis. Mereka menjaga supaya penduduknya jangan makanan yang berlabel halal. Kalau makanannya haram gak boleh. Hayoo mengapa?
Jadi, kalau di Indonesia, ada upaya memalsukan produk halal padahal haram, supaya penduduk Indonesia makan yang haram. Kalau di luar, ada yang benar-benar memberi label halal supaya produk itu jangan di makan (padahal menurut kita hal ini baik kan).
Coba baca lagi dech mengapa kita harus makan yang haram dan halal. Karena alasan-alasan berikut:
1) makanan halal memudahkan kita untuk menerima hidayah (that why west country...tidak mau penduduknya makanan yg halal, karena orang yang banyak makan yg halal, ada kemudahan diberi hidayah..nanti mereka convert ke Islam)
2) makanan haram menghalangi nilai ibadah kita...sholat dan amal kita tidak diterima lho.
3) makanan haram membuat kita layak masuk kategori Darwin, hati dan pikiran kita tumpul dalam arti gampang menghalalkan segala cara.
Terima kasih..Blog.
Salam
Sejak tanggal 9 September, Enschede adalah kota tempat tinggal saya sekarang ini. Hanya untuk satu tahun saja, setelah itu kembali ke tanah air tercinta. Sekolah di luar negeri merupakan cita-cita pada saat S1 dulu dan baru terlaksana sepuluh tahun setelah lulus. Perjalanan panjang dan melelahkan memang. Namun begitulah kadang kita hanya perlu bermimpi setinggi-tingginya, menjalani hidup dan kalau memang itu sudah menjadi rejekinya maka semuanya akan menjadi kenyataan. Mimpi itu indah dalam angan, tidak begitu indah dalam kenyataan.