PENDEKAR KEHIDUPAN :
Wednesday, October 18, 2006

 
Ramadhan Hampir Berakhir

Ya Allah Ramadhan sebentar lagi akan berakhir
Maafkan aku Ya Allah...aku lebih banyak mengeluh daripada bersyukur atas yang Engkau berikan...aku lebih banyak bersedih daripada gembira atas limpahan rahmatMu. Maafkan aku ya Allah...sholatku masih tidak tepat waktu...karena aku sibuk dengan kerjaan yang tidak pernah habis. Aku sering bergunjing kekurangan orang padahal aku sendiri banyak sekali kekurangan. Aku sibuk dengan diri sendiri, padahal tetanggaku masih banyak orang yang tidak berpunya. Maafkan aku Ya Allah...sampai saat ini aku masih belum bisa berbuat banyak untuk lingkungan sekitarku.

Ya Allah Ramadhan sebentar lagi akan berakhir
Maafkan aku ya Allah...waktu aku dapat THR dari kantor...pikiranku langsung sibuk berpikir untuk belanja banyak-banyak...hanya sedikit berpikir untuk bershadaqah pada kaum miskin...dosaku sungguh besar ya Allah...anakku aku belikan baju baru, mainan baru...tetapi bagaimana anak-anak yatim sekitarku...mudah-mudahan aku tidak terlambat untuk memberikan santunan buat mereka...

Ya Allah Ramadhan sebentar lagi akan berakhir
Setiap aku buka...aku langsung makan berbagai macam makanan enak...mengapa aku tidak sadar, untuk berbagi dengan tetangga sekitarku...kenapa aku belum menyadari makna ramadhan ini sesungguhnya...

Ya Allah Ramadhan sebentar lagi akan berakhir
Jangan jadikan semua ini jadi azab buatku...jadikan ini sebagai ajang perbaikan buatku...aku takut ya Allah akan siksaMu...berilah kesempatan lagi untuk bertemu dengan bulan rakhmatMu...berikanlah Ya Allah...

Aku sadar ya Allah mungkin aku bisa berbuat salah lagi...berbuat dosa lagi...tapi aku yakin Engkau adalah samudera maaf yang tidak bertepi...aku memohon untuk dijaga salah dan khilafku ya Allah...jangan jadikan aku masuk kubangan kedua kali...

Ya Allah...
Izinkan aku menikmati idul fitri ini dengan tenang bersama keluargaku...berikan dan limpahkan rakhmat bagiku, keluargaku dan umat muslim semuanya...jadikan idul fitri ini sebagai pijakan awal menuju rakhmatMu...Ya Allah berikan lagi bulan-bulan rakhmat buatku...

Minal Aidin wal faizin, Selamat hari Raya Idul Fitri 1427 H
 
PENDEKAR KEHIDUPAN :
Monday, October 16, 2006

 
Manusia-manusia tambang

Nafsu hewani yang menguasai jiwa-jiwa yang tidak pernah puas. Menebas hutan rimba, mencangkul gunung, menggali bumi, menyedot laut, memenuhi saku-saku baju yang tidak pernah penuh isinya. Apa gerangan yang engkau belum miliki? Lebih banyak yang kau
ambil lebih banyak yang diinginkan. Bayi-bayi dengan perut busung lapar dan orang-orang pinggiran yang tidak berpendidikan menonton aksi rakus manusia-manusia yang gagah perkasa menghancurkan wajah bumi. Apa gerangan yang engkau cari? Kemana larinya sari pati bumi yang engkau ambil dari kami, kenapa keadilan tidak pernah kita miliki bersama. Kemakmuran bersama hanyalah impian-impian di siang bolong dan puisi-puisi cempreng orang-orang yang duduk dengan dasi panjang. Kemakmuran adalah milik-milik mereka yang punya kedudukan di pemerintahan. Seperti yang ada di koran yang dibaca hingga lusuh oleh tukang-tukang beca sambil menunggu penumpang di depan perumahan.

Di suatu tempat yang tenang, seorang mahasiswa muda membaca buku Geologi Struktur, Stratigrafi, Mineralogi, Petrologi, Sedimentologi, Perminyakan, Pertambangan, dan puluhan ilmu lainnya. Beratus tugas kuliah dia kerjakan dengan tekun. Cas-cis-cus dia pun dalam Bahasa Inggris. IPK 3,5 dari skala 4 pun dia raih, koneksi ayahnya pun menanti. Manusia macam begini hanyalah mesin kapital dibalik kacamata tebal dan wajah yang lugu. Mesin yang tidak henti-hentinya menggaruk, karena seperti ribuan teman lainnya dia lupa membaca buku kemanusiaan yang tebalnya tidak setebal buku Sam Bogs. "Bumi adalah amanah dari Yang Maha Kuasa kepada manusia untuk dijaga dan dipelihara, dan dimanfaatkan untuk kepentingan umat manusia".
 
PENDEKAR KEHIDUPAN :
Tuesday, October 10, 2006

 
Hutang

Mungkin suatu waktu kita kepepet butuh uang, sedangkan uang kita tidak punya atau taruhlah kurang, apa yang mesti dilakukan? Cara termudah ya ngutang. Apalagi untuk sesuatu yang urgent, artinya kalau tidak dapat terpenuhi "bahaya euy" (istilah teman saya). Ok jika itu sesuatu yang penting dan tidak bisa digantikan hutang bisa jadi solusi sementara. Lalu akan jadi ada masalah lagi jika kita tidak mampu membayar. Mungkin masalahnya akan jadi lebih rumit dari masalah awal.


Hutang bukanlah dosa, jadi kalau lagi butuh uang, bolehlah kita ngutang. Tapi ngutang juga hukumnya gak wajib. Mentang-mentang tetangga sebelah kredit mobil, kita ikut-ikutan kredit mobil. Tapi ngutang juga bisa jadi gaya hidup, makin banyak hutang makin bagus, benar kan? Coba lihat saja konglomerat itu, hidupnya kan diliputi hutang. Eddy Tanzillah contohnya, Ed dimana loe sekarang?

Lebih malu punya hutang kecil daripada punya hutang besar, orang yang punya hutang besar itu , bukan orang susah, mereka adalah orang yang dipercaya oleh pengutang, arti lainnya orang itu punya banyak teman. Maslaah pengutang cuma satu, bagaimana bayar hutang dan bagaimana ngutang lagi yang lebih besar dan syaratnya mudah.


Di kantor juga lagi ngetrend hutang ke bank, alasannya macam-macam, dan semua alasan itu syah-syah saja, jika memang sudah dengan perhitungan yang benar. Begini, yang dimaksud perhitungan yang benar itu , jika hutang itu menguntungkan kita dalam berbagai sudut. Kok menguntungkan? Iyah, misalnya tanpa bunga (tapi gak mungkin yach), kemudian digunakan untuk hal bermanfaat, dan setelah itu hasilnya lebih besar. Semacam investasi lah. Masih gak percaya yach, kalau banyak orang yang sukses yang diawali dengan menghutang.

Secara umum memang tidak baik, jika semua lini kehidupan kita diliputi oleh hutang, kita harus memiliki modal awal atau modal dasar. Jika ini terpenuhi semuanya akan berjalan dengan baik malah hutang menjadi solusi sementara. Toh nantinya kita harus bayar semuanya.

Namun hutang jangan jadi budaya, artinya jika memang mampu jangan berhutang, apalagi keluarga kecil. Hidup lebih baik tanpa hutang. Hutang bisa jadi sumber keresahan....benar lho! Pengalaman pribadi itu mah.


Jangan hutang jika tidak perlu, jangan hutang jika tidak terpaksa.....!!
 
PENDEKAR KEHIDUPAN :
Thursday, October 05, 2006

 
CERITA DI PAGI HARI

Pagi yang sepi, sang surya pun malas menampakkan diri, kabut tebal menyelimuti kota kecil ini. Selimut makin rapat menutupi tubuhku. Masih pagi pikirku.
"Dugh...dugh...weuyyy...bangunnnnnn...". "Sialan....!"Gumamku. "Ya...!" itu yang keluar dari mulutku. Malas-malasan aku bangun. Kulihat jam 7.40 WIB, kusingkap tirai jendela, ternyata sudah siang. Bergegas aku mandi.

Perjalanan ke kantor kutempuh hanya dalam waktu kurang 10 menit. Disambil ngobrol terasa waktu itu sangat singkat. Waktu hampir masuk gerbang kantor, tiba-tiba keluar seorang wanita berjilbab. "Kang..aku pamit dulu, salam ya buat teman-teman", Kata dia sambil masuk ke mobil jemputan yang sudah menunggu. "Iya...hati-hati di jalan ya!",Timpalku. Sambil melambai tangan mobilku pergi."Wanita berani..", Pikirku.

Kuhampiri mejaku, mataku tertuju ke sebuah bungkusan plastik. Namun tak kuhiraukan sama sekali. Kuambil hp di saku bajuku, aku mesti sms ke dia, sekedar mendorong semangatnya. "Hati-hati ya Bu. Selamat mempersiapkan kelahiran anak saja. Ditunggu kabar baiknya". Pesan telah sampai pun berbunyi. "Maakasih kang, maaf kang sy blm bisa cr tambahan u dedenya kang, salam u smua..", Balasnya. Wah apapula pesan dia ini. Kuamati kembali bungkusan plastik itu, ternyata ada selembar kertas dibawahnya. Ada sebuah pesan,"Kang maaf saya belum sempat bungkus kado ini. Buat Dede Akang..". Aku terdiam. "Wah surprise banget. Terima kasih ya", Aku sms dia kembali.

Sebuah kado buat anakku. Hatiku tersentuh, hati seorang perempuan, hati seorang ibu, sungguh halus. Bagiku ini sebuah kilauan kesejukan di kantorku, yang sangat gersang dengan sentuhan manusiawi. Sebuah tetes air di sebuah kantor yang kering sentuhan halus seperti itu. Ternyata disini masih ada manusia yang peduli. Aku malu dengan diriku sendiri. Aku mesti lebih sabar. Masih teringat kata-kata pertama "bos" ketika aku kembali dari cuti. "Kamu jangan tidak masuk kantor, karena alasan yang tidak jelas, nanti yang lain ikut-ikutan seperti kamu". Kata "bos" waktu pertama masuk kerja. Hampir dua minggu aku cuti, untuk mengurus persalinan itu. Jangankan ucapkan selamat, malah kata-kata yang tidak pantas yang keluar dari "bos" itu. Jauh bumi dan langit. Bagaikan siang dan malam. Pegawai rendahan mungkin lebih beretika dibanding orang di posisi atas. Wallahu alam.

"Saya dikasih cuti melahirkan dua minggu, setelah dua minggu saya disuruh balik kesini. Suami kamu jaga bayi atau nanti keluar kerja dan boyong sekalian kesini"."Kamu ini dari awal sudah bikin masalah, sudah menikah, punya anak". "Saya kan punya rujukan dokter, kalau saya harus cuti untuk melahirkan selama tiga bulan,"Kata dia. "Itu kalau kamu P, kamu sekarang masih C, coba kamu ganti surat dokternya. Disitu tidak boleh ditulis P harus C". Dan masih banyak kata-kata lain yang tidak pantas diucapkan oleh "bos" yang bergelar haji. Dia bercerita dengan kata-kata yang datar dan tidak minat dikasihani. "Dua minggu.." Aku saja mengurus istriku selama dua minggu waktu selesai melahirkan. Bagaimana repotnya dia, istriku melahirkan normal. Dua minggu, jangankan bisa kerja, untuk jalan saja susah. Apalagi dia, yang sudah divonis dokter kemungkinan harus sesar, bisakah pulih secepat itu. Istriku pegawai swasta dan status kontrak, perusahaan profit berani memberikan waktu tiga bulan cuti. Statusnya hampir sama dengan C di kantor pelayanan publik tempatku dan dia kerja. Mungkin disinilah, awalnya kemunduran bangsa ini. Karena pendekatan kekuasaan yang dikedapankan, bukan pendekatan hati dan manusiawi.

Akhirnya dalam obrolan itu, kita sebagai sesama teman memberikan dorongan moral, supaya dia tegar, dan melupakan kata-kata itu. "Bu, cuti saja sesuai dengan keterangan dokter. Jangan takut, anak adalah segalanya, resiko kerjaan paling di pecat. Tapi itu tidak mungkin, Bu". "Tenang saja, kami mendoakan ibu semoga semuanya berjalan lancar".

"Apa nih, kok ada bungkusan plastik di mejaku"."Siapa yang nyimpan disini?". Teman di sebelahku ribut, aku tersadar dari lamunanku. "Coba ada kertas gak dibawahnya..." Timpalku. "Mas, ini kado buat anaknya yang akan lahir, selamat ya,". Sebuah pesan tertulis disitu.

Subhanallah.
 

N. Ali Akbar/Male/26. Lives in Indonesia/west java/bandung, speaks Indonesian and English. Eye color is black. I am average looking. I am also ambitious. My interests are shorinji kempo/reading.
This is my blogchalk:
Indonesia, west java, bandung, Indonesian, English, N. Ali Akbar, Male, 26, shorinji kempo, reading.

My Feel today: The current mood of n3ndy at www.imood.com

Brown Belt WSKO (World Shorinji Kempo Organization)

"If all the trees in the earth were pens, and the sea, with seven more seas to replenish it (with ink), the Words of Allah would never end. Allah is the Almighty, the Wise" (QS Lukman : 27)

This page is powered by Blogger